Menulis Cerpen Berdasarkan Kisah Nyata
To download image = right
click image > click "Save Picture As". Enjoy...
Apakah ada cara dia tak bisa menuntutku?
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://answers.yahoo.com/question/index%3Fqid%3D20080724210906AAMbArP
Menganalisis Rejeki Dari Penulis
Manusia hidup di dunia perlu rezeki. Baik
berupa materi seperti makanan, pakaian tempat tinggal dan sebagainya
atau yang bersifat non materi seperti ilmu, kasih sayang dan lainnya.
Namun, mencari rezeki tidak selalu mudah. Terkadang, walau sudah kerja
keras memeras keringat membanting tulang, rezeki yang diharapkan belum
juga tergapai. Dalam buku ini, dipaparkan 7 jurus sakti untuk meraih
rezeki. Kiat-kiat atau jurus-jurus tersebut memang bisa dipraktekkan
sebagian, namun tentu akan memberi hasil yagn lebih dahsyat apabila
dikerjakan sekaligus secara sinergis.
Dari
ketujuh kiat yang disajikan dalam buku ini, mungkin hanya kiat pertama
saja yang masuk akal. Keenam kiat lainnya sekilas tidak berhubungan
dengan perolehan rezeki apalagi yang bersifat materi seperti uang, rumah
atau mobil. Namun, logika memang tidak selamanya sesuai dengan
kenyataan dan akal tidak selalu mampu menganalisa. Sudah banyak terbukti
dengan adanya orang-orang yang kurang mampu namun mereka entah
bagaimana bisa menunaikan ibadah haji yang sangat mahal ongkos dan
biayanya.
Kiat
pertama, yaitu ikhtiar, bisa dibilang merupakan fondasi dari kiat-kiat
atau jurus-jurus lainnya. Jika diumpamakan pesilat, maka ikhitiar ini
adalah kuda-kudanya. Tanpa kuda-kuda yang kuat dan tangguh, sehebat dan
seindah apapun jurus yang dimainkan, tidak akan ada gunanya. Baru
mengeluarkan satu atau dua jurus, kaki sudah tumbang terlebih dahulu
dijegal oleh lawan. Maka, tidak mengherankan apabila Khalifah Umar Bin
Khattab pernah mengusir beberapa pemuda yang berdiam di masjid saat
orang lain bekerja. Umar mengatakan bahwa langit tidak akan
mengeluarkan hujan emas, rezeki harus dijemput dengan ikhtiar yang benar
dan sungguh-sungguh.
Namun,
ikhtiar semata tanpa ditunjang 6 jurus lainnya juga tidak akan banyak
manfaatnya. Dengan bekerja keras, seseorang bisa mendapatkan harta
benda yang dia inginkan. Namun, manusia memiliki kebutuhan lebih dari
sekedar kebutuhan material. Mereka membutuhkan cinta dan kasih sayang
serta spiritualitas. Orang yang hanya terpenuhi kebutuhan materialnya
akan mudah stress dan frustasi. Tumpukan stress itu akan membuat orang
menjadi depresi dan patah semangat. Bahkan bukan tidak mungkin sampai
nekat bunuh diri.
Oleh
karena itu, kiat-kiat selain ikhtiar sangat membantu dalam perolehan
rezeki lebih banyak lagi. Misalnya, orang yang suka melaksakan
sholat-sholat sunnah seperti Dhuha dan Tahajjud akan dekat pada Allah
SWT sehingga banyak uruusannya yang dimudahkan dan bisa dapat rezeki tak
terduga. Sedangkan orang yang suka berbakti pada orang tua akan
mendapat doa-doa dari keduanya. Doa-doa tersebut akan membantu orang
tersebut dalam ikhtiarnya mencari rezeki. Sehingga, ikhtiar yang baik
akan semakin baik apabila diiringi dengan 6 jurus atau kiat yang
dijelaskan dalam buku ini.
Selain
menyajikan 7 jurus sakti untuk mendapat lebih banyak rezeki, buku ini
juga dilengkapi kisah-kisah orang-orang yang sukses menjemput rezeki.
Orang-orang itu ada yang dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
Sehingga, tidak ada lagi alasan yang berbunyi "terang aja dia sukses,
dia kan dari suku ..., atau dia kan dari luar negeri dan sejenisnya.
Buku
ini memang terbilang sederhana jika dibandingkan dengan karya-karya
sejenis seperti buku 7 Keajaiban Rezeki yang ditulis oleh Ippho Santosa
misalnya. Namun, kesederhanaan buku ini justru membuatnya lebih mudah
dipahami dan dipraktekkan secara bertahap. Ukuran yang kecil dan
ringkas membuat buku ini mudah dibawa ke mana-mana. Sehingga, bisa
dibaca dengan mudah saat ada waktu luang di kantor atau saat dalam
perjalanan. Kita pun akan lebih siap untuk menyongsong dan menyambut
rezeki lebih banyak lagi, Insya Allah. (Muhammad Nahar)
http://wasathon.com/resensi-buku/read/mendobrak_pintu_rezeki_dengan_7_jurus_sakti_warisan_nabi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar