Minggu, 06 Mei 2012




GEREJA YANG ISINYA HANYA SUCI SAJA SEPERTI
SEKUMPULAN LILINDI SEBUAH RUANGAN, SALING
BERLOMBAMENJADI TERANG DARI YANG LAINNYA

Hati saya resah dan gelisah………
Di tengah kegelapan dan hijan rintik-rintik di malam itu, saya terus mencari
Kali ini saya belajar bahwa bangunan tidak menentukan Jemaat  macam apa yang di dalamnya. Karena agak terlambat, saya duduk di deretan belakang. Hati saya berdebar saat membaca hal-hal terpuji yang mereka lakukan . makanan gratis bagi para tunawisma tiga kali seminggu, pembagian pakaian bekas tiap akhir minggu, kunjungan ke penjara, bantuan untuk  rumah lansia dan segudang aktifitas sosial lainnya. Akhirnya, setelah berkeliling  ke bagian Gereja, mungkin inilah bagian Gereja impian saya. Inilah Gereja yang saya cari. Tetapi,,,,,,,,,
Tunggu dulu,,,,,, ada sedikit nada ‘sumbang’ dalam pujian mereka Tidak terdengar nada pengangungan kepada Sang Juru Selamat. Di dalam khotbahnya juga. Tanpa kehadiran-Nya, sekumpulan orang di gudang Gereja  sekali pun pada minggu tidak berbeda dengan arisan atau perkumpulan sosial lainnya. Sayang sekali , ini pun bukan Gereja impian saya.
Untuk  yang kesekian kalinya, saya kembali memasuki sebuah Gedung Gereja. Perhatian Gereja saya tersita pada banyaknya bendera yang tergantung di ruangan itu. Setelah saya selidiki, ternyata bendera-bendera itumewakili negara-negara yang mereka layani saat ini. Boleh juga, pikir saya. Mereka tidak sekedar memperhatikan bangsanya. Tetapi apa betul mereka memperhatikan bangsanya sendiri? Bukankah  Yesus katakan ke Yerusalem dulu, baru ke Yudea, Samaria dan ke ujung bumi.


Sambil menunggu,  saya di ajak untuk berkeliling kompleks Gereja. Ternyata, Gereja bukan Cuma memiliki gedung kebangkitan saja. Mereka telah membeli sebuah rumah susun di seberang jalan. Rumah itu di sediakan untuk para mantan pemakai narkoba yang kini berusaha hidup mandiri. Di sana mereka belajar ketrampilan tertentu. Ada pula yang  di sekolahkan Gereja. Harapannya adalah mereka siap untuk merebut kembali masa depan yang nyaris hilang.  Bukan Cuma rumah susun, mereka juga membeli  sederet ruko di rumah tua yang di abaikan pemilik.
Menurut berita, tidak ada orang yang kekurangan di gereja itu,,,,,

Maria Nombala (STTS)